Sunday, October 1, 2017

Jiwa Tenang Dengan Memaafkan

Sakit yang paling pedih didatangkan oleh lidah yang tajam.

Tergelincir kaki lebih meyelamatkan daripada tergelincir
lidah.

Ketika aku memaafkan dan tidak menaruh dendam kepada
siapa pun, jiwaku terasa tenang, bebas dari kemelut permusuhan.
(Imam Syafi ‘i)

Tanpa maaf hidup ini diperintah oleh lingkaran setan dan
dendam serta pembalasan.
(Robert Assagioly)

Seringlah memaafkan orang lain, tetapi sekali-kali janganlah
memaafkan diri sendiri.
(Syrus)

Tiga hal yang meningkatkan kemuliaan, yaitu memaafkan
orang lain dan menghapuskan kesalahannya, memberi
kepada orang lain yang tidak memberi sesuatu,
menyambung silaturahmi dengan orang yang
memutuskannya.

Janganlah perut kalian dijadikan ‘kuburan hewan’.
(Ali bin Abi Thalib)

No comments:

Post a Comment